Jumat, 14 November 2008

Tulisan Akang

SEMANGAT BERISLAM DENGAN DAKWAH

Tidak ada jalan lain untuk selalu mempertahankan eksistensi umat ini, kecuali kembali kepada nilai-nilai islam. Tidak ada cara lain untuk memenangkan pertarungan antar ideologi abad ini, kecuali umat ini kembali memperkaya pemahaman mereka akan konsep jihad yang sesungguhnya. Tidak ada kekuatan selain Allah yang mampu mempersatukan umat ini kembali dalam shaf-shafnya yang rapi, kecuali umat ini harus kembali meluruskan shafnya. Dan yakinlah bahwa kehormatan umat ini dipertaruhkan dengan komitmen mereka akan nilai-nilainya. Umar bin Khattab ra pernah berucap: “Dulu kami adalah orang-orang yang sangat rendah dan hina, lalu Allah mengangkat derajat kami dengan Islam ini. Maka jika kita masih mencari kehormatan lain selain berada dalam agama ini, maka Allah akan menghinakan kita kembali”.

Sebuah kata hikmah yang selalu kita dengar adalah Faqidu asy syai’ La yu’thi (seseorang tidak akan mampu memberi jika ia tidak memiliki). Kata hikmah ini seharusnya selalu diingat oleh para da’i kapan pun dan dimana pun dia berada. Rasanya kita tidak perlu lagi memperdebatkan definisi da’i, sebab kita semua sadar dan tahu bahwa dakwah adalah kewajiban setiap individu kita tanpa terkecuali. Dan kita juga perlu ingat bahwa berdakwah bukanlah sebuah profesi tapi ia merupakan sebuah kewajiban. Dan satu hal lagi yang perlu kita garis bawahi, bahwa dakwah tidak identik dengan mimbar, podium, tabligh akbar dan sebagainya. Tapi seorang da’i yang betul-betul memahami dakwah dalam maknanya yang lebih luas akan mempergunakan seluruh waktunya sebagai media dakwah. Allahu akbar…!!!

Ikhwah fillah……..

Momentum penyambutan mahasiswa baru ini patut kita apresiasikan dengan penuh suka cita dan semangat membara. Saatnya kita menyambut seruan Allah dengan ruh al istijabah, dengan semangat cepat tanggap. Kini mad’u I(objek dakwah) ada di lingkungan kita. Mari kita ajak mereka semua untuk menjadi pelaku perubahan menjadi lebih baik, tahapan kita untuk mewujudkan masyarakat islami di Indonesia.

Kader KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) yang merupakan para penda’wah harus jeli menanggapi situasi, ikhlas mengharap ridha Allah. Kita tidak tahu, amal kita yang mana yang akan dibalas kebaikan oleh Allah. Oleh karena itu, mari kita sibukkan diri dalam kebaikan. Imam Ahmad pernah berkata: “ Siapa yang tidak menyibukkan diri dalam kebaikan, maka dia akan disibukkan dalam keburukan”.

Ikhwati ………..

Kita sering menggunakan selera kita dalam bertindak dalam memutuskan. Kita harus ingat, kita tidak dibayar oleh manusia dalam berda’wah. Posisi struktural di komisariat adalah jebakan yang sangat dahsyat. Sehingga kita merasa tugas dakwah kita hanya di suatu departeman, biro atau yang lain sesuai dengan struktur yang ada. Dengan semangat ilmu dan iman, mari kita bergerak tuntaskan perubahan….Allahu akbar!!!

Tidak ada komentar: